Berbenah Pasca Longsor
Pasca
terkena bencana tanah longsor awal januari 2019 yang lalu, kini perlahan
masyarakat desa mangempang berbenah.
salah satu titik longsor di mangempang |
Masih jelas
diingatan kita saat kampung halaman layaknya tak berpenghuni, gema takbir,
tahmid dan tahlil silih berganti di posko-posko pengungsi yang pada saat itu
dipusatkan di masjid-mesjid terdekat, belum lagi saat kita bicara kekuatan anak-
anak, pemuda bahkan orang tua kita tanpa lelah menjemput bantuan persediaan
bahan makanan, keperluan bayi, obat-obatan dan pakaian yang ditempuh kurang lebih
14 KM dengan berjalan kaki.
posko pengungsian di mesjid Taqwa Mangempang |
Masih kuat
diingatan kita, saat rasa sedih menyelimuti, ada keluarga yang kehilangan
tempat tinggal, persawahan, bahkan tidak sedikit korban jiwa akibat ujian itu,
rasa yang tak kalah sedihnya saat kabar ini sampai ketelinga keluarga kita yang
berada di perantauan mendegar musibah di kampung halaman.
kendaraan warga yang terkena dampak longsor |
Enam bulan
berlalu, Mangempang berbenah.
Orang tua
kita yang petani kembali menggarap persawahannya yang dulu tertimbun tanah
longsoran. Berbagai komoditi yang ditanamnya ada padi, kacang, bahkan bekas
longsoran pun tetap dimanfaatkan untuk menanam jagung sebagai bentuk mengobati rasa trauma pasca bencana.
bekas titik logsor yang dimanfaatkan masyarakat |
Orang tua
kita yang jadi pendidik, kembali kesekolah membenahi sekolah yang terdampak
bencana longsor, ada yang terpaksa menggunakan kolom rumah warga untuk proses pembelajaran karena sekolahnya
tidak layak pakai terkena longosoran. Semangatnya dalam mendidik tentu efek
dari kedua bola mata siswa yang memancarkan harapan untuk cerdas dan berguna
bagi keluarga, agama bangsa dan negara.
kepala desa, kepsek dan murid yang lagi belajar di kolong rumah warga |
Anak kita yang jadi perawat juga kembali melanjutkan pengabdiannya, kami ingat betul saat itu Nini dan Anto (sapaan mereka) keduanya tidak kenal lelah bahu membahu memberikan layanan medis kepada pengungsi. semoga Allah membalas pengabdian mereka. kedua perawat kami kembali berbenah, Nini mengabdi menjadi dosen di Univ. Mega Rezky dan Anto Kembali mengabdi sebagai perawat.
Mangempang berbenah.
Anak kita yang jadi pelajar dan mahasiswa juga berbenah, kembali melanjutkan
pendidikannya ada yang sekolah di pusat kota dan juga menjadi mahasiswa
dibeberapa kampus yang ada di sekitaran kota makassar. Tentu kalian berbenah,
kalian membawa beberapa program kampus untuk di pusatkan ke Mangempang, Semoga pengalaman
kalian dalam berorganisasi bisa mengajak teman yang lain untuk mengunjungi Mangempang
dengan berbagai program-program sosial kemasyarakatan.
kerjasama karang taruna mangempang dengan mahasiswa Unhas menanam indigofera |
Orang tua
kita yang menjadi pelayan masyarakat ditingkat RT/RW, Dusun, dan Desa juga
berbenah memberikan layanan ekstra kepada masyarakat. Tentu bukan hal mudah untuk
memulihkan kampung halaman yang kondisinya rusak parah setelah musibah itu.
Kita
masih ingat, waktu itu belum genap sebulan pasca Pelantikan Kepala Desa
terpilih ujianpun datang. Kita sadar secara manusiawi mentalitas tentu tergangu,
tetapi berkat gotong royong semua warga sangat membantu menumbuhkan mentalitas
Kades membangun kembali mangempang dengan menghadirkan kedekatan, kesejukan dan
program-progam yang bermasyarakat.
Kepala desa Mangempang (kemeja biru) bersama jajaran kepolisian dan pemuda mangempang |
Bersatu membangun mangempang.
Semoga jiwa
gotong royong tetap terjaga di Desa Mangempang, kerjasama antara pemerintah dan
masyarakat tetap terbentuk, saling menghormati dan rukun antar bermasyarakat menjadi
budaya.
Mangempang
5 Juli 2019
penulis : fauzi ahmad, arfah & vina (mahasiswa UIN Alauddin)
liputan ketika longsor klik disini
Berbenah Pasca Longsor
Reviewed by Ojiedu
on
July 14, 2019
Rating:
Post a Comment